Mega Diklat Guru Milenial #2

 👤Andhy Hapsara, S.Sos., M.Pd

• Peraih 3 Penghargaan Tingkat Nasional, 1 Tingkat Jawa, 1 Tingkat DIY dan 1 Tingkat Kota

•  Memperoleh nilai PIKI 50 lebih di PAK dalam 6 tahun

•  Pimpinan Redaksi e-Journal Ideguru


📝 Topik Materi : Trik Mendapatkan Nilai 8 di PAK dengan 1 Judul PTK 

📅 Minggu, 8 Agustus 2021

⏰ 13.00 - 15.00 WIB 


Alhamdulillah hari ini saya masih diberi kekuatan untuk mengikuti webinar yang kali ini membahas bagaimana mencapai nilai 8 pada PAK dengan melakukan PTK. PAK (saya lupa kepanjangannya, kalau tidak salah Penilaian Angka Kredit) merupakan seuah penilaian yang diterapkan bagi guru ASN dalam hubungannya dengan kenaikan pangkat. Jadi, ketika seorang guru ASN menghendaki naik pangkat, salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan PTK. Kalau tidak salah, ketika berhasil melakukan PTK, seorang guru akan mendapat 3 poin. Terlebih lagi, ketika laporan PTK-nya dirangkum dan didaftarkan kepada sebuah jurnal ilmiah, poinnya akan bertambah (yang ini saya sepenuhnya lupa).

Pak Andhy Hapsara, si pembicara, menjelaskan secara gamblang dan rinci langkah-langkah dalam melakukan PTK dari awal sampai akhir, lengkap dengan contoh nyatanya. Walaupun masih belum sepenuhnya jelas, saya merasa tabir mengenai PTK sudah mulai terbuka. Bisa dibilang bahwa pemahaman saya terhadap dasar-dasar pelaksanaan PTK sudah bertambah, dari bagaimana memulai mengidentifikasi masalah, mulai menyusun proposal, mencari referensi ilmiah yang relevan, mendesain langkah-langkah dan metode, mengajukan permohonan ijin, pelaksanaan, refleksi, penulisan laporan, hingga merangkumnya untuk dijadikan sebagai artikel jurnal ilmiah.

Sebagai salah satu tim editor di jurnal pendidikan milik pemprov DIY bernama 'ideaguru', Pak Andhy juga tak segan berbagi informasi mengenai penulisan kutipan standar yang baku, berbagai jurnal yang bisa dijadikan referensi ilmiah (contohnya Cakrawala Pendidikan milik UNY yang bahkan sudah terindeks scopus), bagaimana menghindari plagiarisme, hingga menawarkan bantuan supervisi jika ada guru yang hendak melakukan PTK dan berniat untuk menjadikannya sebuah artikel jurnal ilmiah.

Ada dua fenomena yang cukup 'menjijikkan' tetapi kerap terjadi, bahkan beliau pernah bersinggungan langsung dengannya. Fenomena pertama yang beliau sampaikan adalah adanya oknum guru yang jelas-jelas, tanpa perasaan malu, meminta beliau membuatkan sebuah laporan PTK dengan data yang dikarang hanya untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat. Sebagai orang yang berintegritas, tentu saja beliau menolaknya. Informasi tambahan, menurut beliau, biaya jasa joki dua PTK bisa untuk membeli sebuah sepeda motor. Cukup mencengangkan (baca: menjijikkan). Fenomena kedua, ada beberapa jurnal terbitan beberapa universitas di Yogyakarta, yang tidak diseleksi secara ketat, sehingga tercatat sebagai plagiarisme. Sangat disayangkan, institusi pendidikan, yang seharusnya menjadi salah satu faktor utama pembentuk peradaban, melakukan hal seperti itu.

Kawan-kawan pendidik, mari kita bangkitkan semangat untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia dengan memulai melakukan PTK, tentu saja dengan etika penelitian dan penulisan yang baik dan benar. InsyaAllah, hal ini juga akan mengasah kita menjadi guru yang tidak hanya kompeten dalam mengajar, tetapi juga dalam berliterasi menulis. Salam semangat, guru penulis!


















































Comments